Pengertian tata cahaya menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
susunan W.J.S. Poerwadarminta, tata adalah susunan atau pengetahuan
mengenai penyusunan, sedangkan cahaya adalah terang atau sinar dari
matahari, bulan dan lampu. Dalam konteks pembuatan paket produksi acara
televisi atau semacamnya, tata cahaya adalah suatu kegiatan dan
merencanakan pengaturan cahaya-cahaya yang berasal dari beberapa
sumber-sumber terhadap orang-orang atau suatu dekorasi atau hal-hal yang
lain sehingga merupakan satu kesatuan yang mendukung dan memenuhi
persyaratan teknis, artistik dan dramatik.
Sumber Cahaya
Sumber cahaya yang lazim digunakan untuk produksi acara televisi
menggunakan sumber cahaya alam (matahari) dan sumber cahaya buatan
(lampu).
Tujuan, Fungsi, dan Sasaran
Tujuan, Fungsi, dan Sasaran
b. Fungsi dari tata cahaya adalah :
- Untuk memenuhi keperluan sistem peralatan teknis supaya kamera dapat menghasilkan gambar
- Untuk memberikan perspektif tiga dimensi
- Untuk memberikan perhatian pada elemen yang penting pada adegan.
- Untuk menetapkan suasana pada adegan, menetapkan waktu kejadian (pagi, siang, sore dan malam)
- Untuk mendukung keindahan dalam keseluruhan adegan.
- Menyinari scene sehingga menghasilkan gambar yang mudah dipahami dan dapat dilihat tanpa menyulitkan mata manusia.
- Menghasilkan video signal yang bebas dari cacat atau noise
- Memberikan penyinaran yang seimbang dari scene yang satu dengan yang lain, sehingga didapat urutan gambar yang sesuai tone warna yang baik terutama pada wajah artis.
- Mendukung suasana realistik (pagi, siang, sore dan malam) maupun dramatik (sedih, gembira, cemas atau takut)
- Menghasilkan gambar yang menyenangkan melalui distribusi cahaya dan bayangan secara artistik.
- Menciptakan dimensi atau kesan ruang dan kesan kepaduan bentuk, menghasilkan pemisahan visual antara obyek latar depan dan belakang.
- Menambah keindahan atau kemolekan dari segi wajah artis atau pengisi acara.
- Membantu menyembunyikan cacat orang atau kekurangtepatan tata lampu (setting) dengan melindungi dari penyinaran secara bijaksana atau mengalihkan tekanan pada obyek lain.
- Memberikan emosi
- Mengarahkan perhatian
- Sculpts the subject
- Memanjakan mata
1. Studio Lighting
Setting tata cahaya dilakukan untuk general (flaterred) set. Teknik ini dilakukan hanya sekali dalam mendesain tata letak sumber cahaya dari awal sampai akhir program. Tata letak sumber cahaya tidak akan berubah meskipun subyek /pemain berpindah-pindah , berbeda ukuran type shotnya, berbeda angle dan berubah letak kamera.
2. Film Lighting
Setting tata cahaya selalu berubah menyesuaikan dengan perpindahan angle kamera, perpindahan pemain dan perubahan type of shot.
Teknik dasar bagaimana mengatur sumber cahaya untuk menerangi subyek adalah :
- Direct Lighting
- Bouncing Lighting
- Blocking Lighting
Hal yang tidak boleh dilupakan dalam tata cahaya adalah bahwa penataan cahaya bukan hanya untuk menerangi subyek tetapi lebih membagi antara derah yang terang (yang terkena cahaya) dengan daerah yang gelap (digelapkan) secara proporsional dan fungsional.
Ada sejumlah pilihan umum yang harus videografer pilih dan lakukan secara teknis, yaitu apakah nanti cahayanya akan soft atau hard light? akan menggunakan teknik low key atau high key? atau sumber cahaya berasal dari dalam frame atau berasal dari luar frame?
Gaya dalam Tata Cahaya
Low key ( Hard light )
Distribusi cahaya dengan perbandingan antara gelap dan terang yang jelas terhadap subyek sehingga menghasilkan bayangan yang keras. Biasanya warna cahaya lebih mengarah pada warm ( membawa mood ke arah suspense, sedih,dll)High Key ( Soft light )
Distribusi cahaya dengan perbandingan antara gelap dan terang tidak cukup jelas terhadpa subyek sehingga tidak menghasilkan bayangan yang jelas dari subyek. Biasanya warna cahaya lebih mengarah kepada cool dan menggunakan warna set yang cerah .Graduate Tonality
Tata cahaya yang berada antara low key dan High Key.
Kwalitas Cahaya
1. Keras Lemahnya Cahaya ( Hard vs Soft )
Hard light datang dari sebuah sumber cahaya yang kecil ( spot) dan soft light berasal dari sumber yang besar ( flood ). Secara gampang adalah sumber cahaya yang paling keras adalah matahari siang sedangkan sumber cahaya yang lemah adalah saat matahari mendung. Hard light yang biasanya digunakan adalah HMI par sedangkan soft light bisa semua lampu tetapi lebih bagaimana teknik menerangi subyek dengan mengunakan filter diffuse atau teknik bouncing. Pada dasarnya soft light menghasilkan level light yang lebih rendah pada watt yang sama dengan digunakan hard light.
Soft light menghasilkan ambience cahaya yang tampak lebih natural. Dengan tata cahaya ini actor akan lebih bebas bergerak pada set . Tetapi kelemahannya karena membutuhkan sumber cahaya yang besar dan cahaya menyebar hampir ke seluruh penjuru, juga karena teknik soft light menghasilkan cahaya yang lemah pada subyek maka sumber cahaya harus di dekatkan pada subyek maka akan bermasalah pada saat menggunakan shot yang wide ( long shot )2.Sudut Cahaya
Arah dari datangnya cahaya akan membentuk sugesti suasana dari sebuah adegan, waktu dan jenis lokasinya.
3. Warna Cahaya
Sering kali cahaya digunakan untuk berkreasi, tujuannya tidak mendasarkan pada realita sesuai waktu sesuai dengan suhu warna yang seharusnya (day light 5600K, tungsten 3200K)
Teknik Lighting :
1. Cahaya Natural : Cahaya yang berasal dari alam
2. Cahaya Artificial : Lampu yang digunakan untuk shooting
3. Sudut Cahaya : Tinggi rendahnya sudut cahaya (matahari pagi, siang, malam)
4. Kwalitas Cahaya : - Keras lembutnya cahaya
- Warna cahaya ( indikasi situasi )
5. Gaya Tata Cahaya : - High Key,
- Low Key,
- Graduate Tonality
Prinsip -prinsip Tata Cahaya
Tata cahaya merupakan proses kreatif dari seorang penata cahaya dalam mendukung suatu proses produksi visualisasi atau gambar yang diambil dengan menggunakan kamera elektronik atau film. Menurut Gerald Millerson (1999:36) terdapat tiga dasar penempatan lampu (Three Point of Light), sebagai berikut :
a. Key light, yaitu penyinaran terarah yang utama yang jatuh pada subyek menghasilkan bayangan kuat, memberikan tekanan pada segi yang menarik dari wajah artis dan membentuk dimensi pada kepala dan wajah. Ideal pemasangan key light adalah pada sudut antara 30 derajat sampai dengan 45 derajat secara vertikal, secara horisontal 30 derajat sampai dengan 45 derajat. Intensitas dari lampu ini lebih besar dari fill light dan lebih kecil dari back light.
b. Fill light adalah cahaya yang digunakan untuk melunakkan bayangan yang dihasilkan oleh lampu key light ataupun lampu lainnya. Idealnya ditempatkan pada kedudukan antara 30 derajat s/d 45 derajat secara vertikal, secara horizontal sudutnya 5 derajat s/d 30 derajat. Intensitasnya lebih kecil dari key dan back light. Fill light biasa ditempatkan pada sisi kamera berlawanan dengan arah key light. Biasanya menggunakan jenis lampu soft light dengan arah yang tidak langsung. Hal ini memungkinkan memadukan kedalam cahaya soft light dengan lembut pada pencahayaan key light.
c. Back light adalah cahaya dari belakang subyek dengan arah kamera dan diatur hingga jatuh pada kepala dan bahu pada subyek, penyinaran ini membentuk garis tepi pada subyek (rim) yang memisahkan pada latar belakang dan untuk menambah ketajaman yang nyata dengan memberikan kontras sehingga tampak kesan tiga dimensi. Idealnya pemasangan back light di belakang obyek dengan sudut 0 derajat s/d 30 derajat, penyinaran sebesar 45 derajat s/d 60 derajat secara vertikal, secara horisontal sudutnya 0 derajat s/d 30 derajat.
Two Point Lighting
Key light
Menggunakan Key Light dengan cara menyinari bouncing card/ reflector sehingga sumber cahaya tia langsung menyinari subyek.Back light atau Fill light+Background light
Sumber cahaya fill light dijadikan back light atau menggunakan teknik fill light sekalian menyinari background ( background light )
One Point Lighting
Hanya ada Key Light. Syaratnya kita harus menyediakan beberapa reflector. Key light di sini tidak menyinari subyek secara langsung tetapi tetap menggunakan teknik bouncing. Reflektor akan dipasang sebagai bouncing dari key light dan back light.
_sumber1_
_sumber2_
No comments:
Post a Comment